MEKANISME REAKSI OKSIDASI PADA BERBAGAI SENYAWA ORGANIK
MEKANISME REAKSI OKSIDASI PADA BERBAGAI SENYAWA ORGANIK
Pada materi kimia organik tentang mekanisme reaksi oksidasi, dapat kita ketahui bahwa pada setiap senyawa organik ada yang dapat mengalami reaksi oksidasi dan ada yang tidak dapat mengalaminya. pada blog kali ini berikut saya paparkan mekanisme reaksi oksidasi pada beberapa senyawa organik.
Dapat kita perhatikan reaksi berikut :
Pada reaksi tersebut dapat kita pahami bahwa reaksi oksidasi merupakan reaksi yang terjadi dengan melibatkan pembentukan suatu ikatan baru sehingga secara tidak langsung kita pahami bahwa pembentukan ikatan baru berakibat pada terjadinya perubahan struktur dari senyawa tersebut. pada reaksi diatas suatu alkohol yang mengandung gugus hidroksil yang salah satunya kaya akan pasangan elektron sehingga dapat memiliki gaya tarik terhadap suatu elektrofil maka pada reaksi oksidasi ikatan hidroksil dapat mengalami deprotonasi pada gugus hidroksilnya sehingga atom oksigen bersifat elektronegatif ini pada senyawanya dapat mengalami resonansi sehingga karena keadaan yang tidak stabil maka akan menyebabkan salah satu atom hidrogen menyumbangkan elektron yang dimilkinya sehingga berakibat kondisi ini senyawa alkohol tersebut dapat membnetuk ikatan rangkap yang berarti pemebentukan ikatan baru.
seperti kita lihat bahwa semakin banayak kondisi yang mendukung untuk reaksi oksidasi ini amka alkohol yang 1 derajat ini dapat terus mengakami oksidasi hingga tersebntuk suatu asam yang akan terjadi bila kondisinya terus mendukung. oksidasi ini pada suatu alkohol tersebut pada gambar dapat kita pahami bahwa juga mengalami perubahan senyawa yang kiral. pada senyawa tersebut dapat kita ketahui bahwa atom yang mengikat atom H yang memiliki isotop yang cukup untuk mejadikannya menjadi suatu prokiral. kondisi ini pada saat menghasilkan aldehid yang merupakan suatu senyawa yang kiral juga jika diteliti lebih lagi karena kita ketahui bahwa atom oksigen memiliki 2 isotop namun disini geometri molekulnya mungkin saja dapat mengalami perubahan.
pada reaksi tersebut dapat kita pikirkan bahwa senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang terikat pada atom karbon sekunder maka merupakan suatu pusat kereaktifan sehingga gugus hidroksilnya dapat mengalami deprotonasi. nah pada saat ini kondisi yang terjadi tidak stabil yang mana oksigen bermuatan negatif sehingga hidrogen menjadi alternatif untuk membantu kestabilan pada kondisi ini. setelah adanya alternatif untuk tercapai kestabilan maka terbentuk suatu ikatan baru yang dari ikatan tunggal menjadi ikatan pi. Permasalahan :
1. pada oksidasi senyawa organik apakah ada keadaan yang tidak disukai oleh reaksi oksidasi sehingga dapat memungkinkan tidak terjadinya oksidasi? tolong jelaskan
2. reaksi oksidasi senyawa organik bagaimana terkait keadaan transisinya? alternatif apa yang dapat dilakukan untuk mencegah ketidakstabilan pada oksidasi senyawa prganik ?
3. jika terjadi perubahan geometri akibat reaksi oksidasi pada senyawa organik lalu bagaimana dengan kegunaan dan fungsi dari senyawa akankah dapat berfungsi lebih baik dari senyawa sebelum oksidasi? je;askan.
Baiklah perkenalkan nama saya Zainuddin Azhim Nim A1C119007 akan mencoba menjawab permasalahan no 1
BalasHapusMenurut saya, oksidasi alkohol tersier pada suasana basa, Karena alkohol tersier tidak memiliki ikatan dengan atom hidrogen (H), maka alkohol tersier tidak dapat dioksidasi, sebab tidak ada atom hidrogen yang bisa dilepaskan.
Selain itu keton tidak memiliki atom karbon karbinol, yaitu atom karbon yang mengikat gugus –OH.
Terimakasih🙏
Baiklah saya Adinda Hanifah NIM A1C119103 akan manjawab permasalahan nomor 2. Pada reaksi oksidasi senyawa organik dapat kita ketahui bahwa keadaan transisinya yaitu memiliki energi transisi yang cukup tinggi dimana energi ini yang nantinya menjadi penentu terbentuk nya produk yang lebih banyak atau lebih sedikit. Selain itu alternatif yang dapat dilakukan untuk mencegah ketidakstabilan pada oksidasi senyawa organik yaitu kita hanya dapat memperkecil ketidakstabilan dimana ketidakstabilan pada suatu reaksi mungkin saja terjadi namun dapat kita kecilkan pengaruhnya terhadap hasil akhir pada oksidasi senyawa organik tersebut. Salah satunya yaitu dengan memperkecil substrat yang kita gunakan pada oksidasi senyawa organik sehingga nantinya yang terpengaruh adalah substrat dan bukan produk pada reaksi nya.
BalasHapusbaiklah saya Sindy Putri Edyana NIM A1C119010 ingin menjawab permasalahan no 3.
BalasHapusjika terjadi perubahan geometri akibat reaksi oksidasi pada senyawa organik lalu dengan kegunaan dan fungsi dari senyawa akan dapat berfungsi lebih baik atau pun lebih buruk dari senyawa sebelum oksidasi. hal ini bisa dilihat dari salah satunya tingkat kestabilan dari sebelum dan sesudah struktur reaksi. terkadang juga apbila reaksi mengalami perubahan bentuk geometri yang membuat ikatan satu dengan ikatan lainnya akan menyebabkan fungsi da kegunaan dari reaksi tersbut menjadi lebih buruk.
terimakasih