Mekanisme Reaksi Bersaing SN2 dan E2
Mekanisme Reaksi Bersaing SN2 dan E2
Suatu reaksi bersaing tentunya akan menghasilkan suatu produk dimana salah satunya memilki kelebihan dan kekurangan. Pada mekanisme reaksi bersaing Sn2 dan E2 maka dapat kita pahami bahwa antara substitusi dan Eliminasi dapat ditelusuri melalui kontrol dinamika dan kontrol kinetika. Melalui kontrol dinamika mekanisme suatu reaksi antara Substitusi dengan eliminasi dapat dipengaruhi oleh suhu. Dimana jika suhu reaksi tinggi maka tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya reaksi yang lebih dominan yaitu Eliminasi. Contoh bagaimana kemungkinan reaksi bersaing dapat dilihat yaitu :
Pada contoh di atas adalah untuk suatu alkil Halida. Terdapat 3 kemungkinan yaitu anti E2, syn E2 dan Sn2. Contoh diatas adalah pada suatu alkil Halida. Pada blog kali ini kita akan bahas sesuatu yang lebih menarik dan tidak asing bagi kita. Yang akan bahas adalah suatu hormon adrenalin atau disebut juga dengan epinefrin. Adrenalin merupakan suatu hormon atau obat dimana pada senyawa ini mengandung 3 gugus hidroksil dan 1 gugus Amina. Secara kimiawi, adrenalin tergolong monoamina atau dapat disebut katekolamin. Struktur molekulnya yaitu :Disini kita akan mencoba untuk menjalankan reaksi dari hormon adrenalin ini dengan suatu nukleofil Br. Adrenalin mempunyai nama iupac yaitu (R) -4-(1-hidroksi-2-(metilamino)etil)benzena,1-2 diol). Salah satu mekanisme aksinya yaitu merangsang proses glikogenolisis pada hati. Kita dapat lihat contoh reaksi bersaing pada adrenalin berikut :
Pada kondisi tersebut maka kita dapat lihat pada Anti-E2 dan syn E2 terdapat perbedaan dimana masuknya suatu nukleofil bergantung pada daerah kebolehjadian ditemukannya elektron sehingga terbentuklah keadaan anti -E2 dan syn E2. Sedangkan pada Sn2 lepasnya gugus hidroksil pada atom C sekunder menyebabkan terbentuknya orbital baru karena penyerangan nukleofil pada orbital kosong sehingga dihasilkan suatu senyawa baru yang bukan merupakan suatu adrenalin. Hal ini dikarenakan pada adrenalin tidak mengandung gugus Halida. Senyawa yang dihasilkan pada akhir reaksi memiliki stereokimia yang sama pada adrenalin yaitu (R) tetapi fungsinya sudah berbeda karena bukan merupakan suatu hormon adrenalin yang salah satu nya dapat mempengaruhi proses glikogenolisis dan glikolisis.
Pada kontrol kinetika, dimana kita ketahui bahwa suatu hormon bekerja secara lambat. Dengan adanya kenaikan suhu yang menyebabkan energi kinetik nya naik maka dapat memungkinkan terjadinya Reaksi yang lebih dominan yaitu E2.
Permasalahan :
1. Bagaimana cara anda melihat bahwa ada kemungkinan suatu reaksi menjalankan reaksi Sn2 dan E2 dalam waktu bersamaan dan dihasilkan produk yang sama jumlahnya?
2. Coba anda ramalkan dengan pengetahuan yang anda miliki bahwa pada reaksi bersaing Sn2 dan E2 selalu E2 yang lebih dominan ? Berikan contohnya !
3. Berdasarkan pengetahuan anda, berikan penjelasan bagaimana cara anda untuk mendapatkan suatu reaksi bersaing Sn2 dan E2 tidak ada persaingan reaksi melainkan keduanya sama sama kuat dalam suatu reaksi?
Baiklah perkenalkan nama saya Zainuddin Azhim Nim A1C119007 akan mencoba menjawab permasalahan no 1
BalasHapusMenurut saya, yaitu dengan cara apabila digunakan substrat akil halida sekunder, tetapi bukan hanya itu kondisi basa dan temperatur dapat mempengaruhi hal tersebut.
Terimakasih🙏
Saya, Sindy Putri Edyana NIM A1C119010 ingin menjawab permaslaahan no 2.
BalasHapusmenurut saya jika E2 yang akan dominan, dalam mekanisme E2, kedua gugus dilepas secara serentak, dimana proton ditarik oleh adanya basa. mekanisme ini berlangsung satu tahap dan secara kinetik adalah orde kedua, orde satu terhadap subtrat dan orde satu terhadap basa. dan untuk menjadikan produk E2 menjadi produk yang dminan dalam hal ini, basa yang digunakan yaitu basa bulky, dan energi konformasi pada keadaan transisi yaitu dengan energi yang rendah.
terimakasih.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus